10.20.2011

Pengorbanan Seorang Ibu Saat Gempa di Jepang

Setelah peristiwa gempa besar yang terjadi di Jepang mereda, tim penyelamat mulai bekerja untuk membersihkan reruntuhan dan mencari apakah ada korban yang selamat dari musibah besar ini. Ketika mereka tiba di reruntuhan rumah, mereka melihat seorang wanita muda, mereka melihat sosok wanita ini melalui celah-celah reruntuhan. Tapi pose wanita muda ini sangat aneh, ia terlihat seperti sedang berlutut dan menyembahnya. Tubuhnya condong ke depan, dan dua tangannya seperti sedang memegang suatu benda. Sangat jelas terlihat bahwa reruntuhan rumah itu jatuh ke punggung dan kepalanya.

Ketika melihat ini pemimpin tim penyelamat berusaha menyentuh tubuh wanita muda ini melalui celah sempit di dinding. Dia berharap bahwa wanita ini masih hidup. Namun, ketika tangannya menyentuh tubuh tersebut, tubuh dingin dan kaku mengatakan bahwa wanita ini telah meninggal dunia.

Akhirnya mereka meninggalkan rumah tersebut dan mencari reruntuhan lain untuk memastikan apakah masih ada yang selamat dari bencana ini. Tapi entah kenapa, sang pemimpin regu penyelamat ini tiba-tiba ingin kembali ke rumah tersebut. Sepertinya ada suatu kekuatan yang menariknya untuk kembali ke reruntuhan itu. Sekali lagi, dia berlutut dan berusaha mencapai tubuh wanita tersebut untuk melihat apa yang ada di balik tubuh wanita tersebut. Tiba-tiba ia berteriak dengan amat gembira, “Ah! Ada seorang anak!”

Seketika itu juga seluruh tim bekerja sama, dengan sangat hati-hati mereka mengangkat satu-persatu tumpukan benda-benda yang ada di sekitar jasad wanita tersebut. Ternyata ada seorang anak kecil berusia sekitar 3 bulan dalam selimut bunga di bawah mayat wanita tersebut. Jelas, wanita itu telah mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan anaknya. Ketika bangunan rumah mulai runtuh, ia menggunakan tubuhnya sebagai penutup untuk melindungi anaknya. Anak tersebut masih tidur pulas ketika pemimpin tim penyelamat mengangkatnya.

Dokter medis segera datang untuk memeriksa kondisi anak kecil tersebut. Setelah ia membuka selimut, ia melihat sebuah ponsel di dalam selimut. Ada pesan teks pada layar tersebut, “Jika Anda dapat bertahan hidup, Anda harus ingat bahwa aku mengasihi engkau.” Segera saja ponsel itu berpindah dari satu tangan ke tangan lain. Setiap orang yang membaca pesan tersebut menangis. “Jika Anda dapat bertahan hidup, Anda harus ingat bahwa aku mencintaimu.” Itu adalah pesan terakhir sang ibu untuk anaknya.[sumber:onyx62.info]